DISTORI.ID – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengajak generasi milenial untuk menunaikan ibadah haji saat usia muda. Hal itu diungkap Anggota BPKH, Amri Yusuf, saat melakukan sosialisasi melalui kegiatan “BPKH Mengajar” di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Rabu (13/9/2023).
“Berangkat haji pada usia muda dapat menjadi salah satu prioritas, mengingat waktu tunggu haji yang panjang dan faktor terhadap jemaah usia lanjut menjadi risiko yang cukup tinggi,” kata Amri Yusuf.
Dia menyebut, pada saat pelaksanaan haji 1444 H / 2023 M, jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia sekitar 800 orang, dan 90 persen adalah mereka yang usia di atas 65 tahun.
Permasalahan itu, kata Amri Yusuf, karena masyarakat baru memiliki keinginan ke Tanah Suci ketika sudah relatif mapan, dan umumnya saat sudah berusia di atas 40 tahun.
“Data ini kelihatannya harus segera kita perbaiki. Jika fenomena sekarang, masa tunggunya di atas 25 tahun, maka orang akan berhaji di usia 70 tahun,” ujarnya.
“Kita harapkan gerakan haji muda ini bisa lebih masif. Dan hari ini kami mulai berinisiatif memberikan dorongan, insentif, kepada adik-adik mahasiswa UIN Ar Raniry,” imbuhnya.
Dia mengungkap, Arab Saudi akan menambah kuota jemaah haji sampai dengan 1 juta jemaah pada tahun 2030. Maka, besar kemungkinan Indonesia mendapatkan kuota haji tambahan. Atas dasar itu, Amri mengajak generasi milenial untuk menyiapkan diri terkait program perencanaan mengisi kuota tersebut.
Dijelaskan Amri Yusuf, kegiatan “BPKH Mengajar” sesuai dengan komitmen BPKH dalam menjaga transparansi pengelolaan keuangan haji dengan melakukan diskusi secara langsung kepada masyarakat terkait kondisi dana haji yang dikelola oleh lembaga tersebut.
“Dana Haji dikelola oleh BPKH secara profesional pada instrumen syariah yang aman dan likuid, serta dikelola secara transparan, dipublikasikan dan diaudit oleh BPK serta diawasi oleh DPR,” jelas dia.
Ia menyebut, bahwa hingga Juli 2023 dana haji yang dikelola BPKH mencapai Rp158,31 triliun.
Amri Yusuf juga mengajak generasi milenial agar lebih mendalami literasi keuangan termasuk perencanaan keuangan haji. []
Editor: Fahzian Aldevan






