DISTORI.ID – Ketua beserta anggota Majelis Senat Akademik (MSA) Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) se-Indonesia akan berkumpul di Universitas Syiah Kuala (USK) mulai tanggal 25 – 27 Agustus 2023 untuk menggelar Sidang Paripurna MSA PTN-BH.
Ketua Senat Akademik USK Prof Abubakar mengatakan, sidang paripurna ini akan dihadiri 21 delegasi termasuk USK dari seluruh kampus yang berstatus PTN-BH di Indonesia. Delegasi yang hadir tersebut terdiri dari Ketua dan Sekretaris Senat Akademik, beserta Ketua dan Sekretaris Komisi Senat Akademik dari masing-masing PTN-BH.
Lalu narasumber yang akan hadir, di antaranya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas), yang juga Pakar Penerbangan Indonesia, Ilham Akbar Habibie dan Rektor USK Prof Marwan.
Adapun tema yang diangkat dalam pertemuan ini adalah “Memperkuat Pendidikan Tinggi yang Berkarakter di Era Masyarakat Informasi 4.0”. Abubakar mengatakan, tema tersebut sengaja dipilih untuk merespons kesiapan perguruan tinggi terhadap perkembangan digitalisasi saat ini.
Abubakar menjelaskan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tersebut secara signifikan akan turut mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan tinggi.
“Di antaranya, pada aspek pembelajaran, manajemen perguruan tinggi hingga bagaimana budaya organisasi yang dapat mendukung optimalisasi teknologi komunikasi dalam segala bisnis proses yang melingkupinya,” ucapnya.
Selain itu, perkembangan teknologi digitalisasi saat ini tidak menutup kemungkinan akan mendorong anak didik beserta insan akademik kepada hal-hal negatif yang tidak diharapkan.
Sebagai contoh, kata Abubakar, bagaimana para mahasiswa dan mungkin termasuk dosen dengan mudahnya menggunakan berbagai kemudahan teknologi digitalisasi ini dalam menyelesaikan sebagian pekerjaan atau tugasnya. Mahasiswa sudah terbiasa bertanya kepada google, bahkan dalam menjawab tugas kuliah pun menggunakan chatGPT.
“Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi sangat penting dalam rangka bertukar informasi dan gagasan antara PTN-BH dalam menghadapi perkembangan teknologi saat ini yang tidak mungkin dihindari,” ucapnya.
Abubakar menilai ada beberapa pertanyaan yang mengemuka dan harus segera ditemukan solusinya. Di antaranya, bagaimana perguruan tinggi Indonesia seharusnya merespons perkembangan paling akhir dari lingkungan masyarakat digital yang transformatif tersebut.
Termasuk pula kebijakan apa yang harus segera disiapkan, untuk khususnya untuk menjamin pendidikan berkarakter tetap terselenggara dalam dinamika teknologi yang tak terbendung ini.
“Maka melalui forum ini, nantinya kita akan bertukar gagasan mengenai praktik baik dalam penegakan nilai-nilai pendidikan tinggi yang berkarakter di era masyarakat informasi 4.0 dengan segala dinamikanya tersebut,” ucap Abubakar. []
Editor: M Yusrizal