DISTORI.ID – Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh M Nasir Djamil menduga kaburnya narapidana kasus narkoba, Usman bin Sulaiman, penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Idi, Aceh Timur sudah direncanakan dengan matang juga melibatkan bantuan dari orang dalam.
Diketahui, Usman bin Sulaiman kabur saat sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zubir Mahmud. Bandar narkoba itu kabur setelah dilakukan operasi atas penyakit neoplasma ditambah selulitis yakni pembengkakan pada areal ketiak.
“Sangat tidak masuk akal terpidana itu bisa kabur tanpa bantuan dari oknum-oknum dari dalam. Saya menduga pelarian ini sudah direncanakan secara matang dan melibatkan juga orang luar Lapas,” sebut Nasir Djamil, Senin (5/6/2023).
Nasir Djamil menduga, ada setoran dan aliran uang kepada oknum-oknum tertentu baik di Lapas maupun oknum di Pusat terkait kaburnya terpidana bandar narkoba tersebut.
“Karena itu copot dan nonaktifkan segera Kalapas [Kepala Lapas Idi] dan KPLP serta petugas yang menjaga terpidana di rumah sakit. Periksa mereka secara intensif,” ujarnya.
Tak hanya di situ, Nasir Djamil juga meminta pihak terkait untuk memeriksa dokter dan petugas kesehatan di rumkit Idi yang menangani terpidana bandar narkoba itu selama menjalani pengobatan medis.
Lebih mengerucut, Nasir Djamil juga menduga kaburnya terpidana bandar narkoba tersebut erat kaitannya dengan pelaksanaan Pileg dan Pilpres yang akan berlangsung tahun 2024 mendatang.
“Bisa jadi para bandar narkoba di Aceh akan mencuci uang mereka dengan cara membiayai kekuatan politik dan orang politik tertentu untuk bertarung dalam kontestasi Pileg dan Pilpres,” sebutnya.
Begitu pun, Nasir Djamil pesimis bahwa Usman bin Sulaiman bisa ditemukan, sebab dana untuk mengejar napi yang kabur tidak dianggarkan. []
Editor: M Yusrizal