DISTORI.ID – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Jaya, Hazami, meminta pemerintah untuk menyelesaikan proyek pembangunan jembatan Mareu di Desa Mareu, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya dengan tuntas.
Hazami mengatakan, sudah 4 tahun jalannya anggaran pembangunan jembatan tersebut namun belum ada tanda-tanda untuk dilanjutkan pembangunan.
“Padahal pembangunan jembatan tersebut menjadi harapan besar bagi Gampong Mareu dan masyarakat Lamno umumnya terutama Kemukiman Pante Cermin,” sebut Hazami saat kunjungan kerja bersama empat anggota DPRK lainnya ke desa tersebut, Rabu (24/5/2023).
Ia mengatakan, Mareu merupakan satu-satunya desa yang belum memiliki akses transportasi di Kecamatan Jaya. Padahal bagusnya sarana transportasi ke daerah itu memudahkan akses menuju sentral aktivitas pertanian dan perkebunan masyarakat.
“Pembangunan tahap awal sudah dilaksanakan pada tahun 2019 namun hanya dua buah abudment [kepala jembatan] yang dibangun, setelah itu dibiarkan begitu saja tidak ada kelanjutan hingga sekarang,” kata Hazami.
Hazami menjelaskan, abudmen jembatan tersebut juga belum tuntas dikerjakan sehingga membuat dirinya kecewa terhadap pemerintah yang terkesan memberikan harapan sesaat kepada masyarakat.
Hazami mengungkap, Pj bupati dan unsur Forkopimda Aceh Jaya pernah mengunjungi Mareu pada tahun 2022 lalu, berjanji akan segera menuntaskan pembangunan sarana penghubung untuk membuka akses gampong Mareu yang terisolir.
“Pemerintah berjanji akan membuka akses ke sentral ekonomi masyarakat petani setempat, tapi sampai hari ini belum ada tanda-tanda pembangunan akan berlanjut,” kata Hazami.
Pihaknya minta pemerintah harus menuntaskan pembangunan jembatan tersebut sehingga tidak terkesan anggaran terbuang percuma juga mengakomodir permintaan paket proyek semata.
“Kita minta pembangunan jembatan tersebut harus diprioritaskan di anggaran 2024, agar masyarakat bisa menikmati manfaatnya, jangan hanya kontraktornya saja yang menikmati keuntungannya,” kata Hazami. []
Laporan | Zahlul
Editor: M Yusrizal